Limbah kotoran ayam jadi salah satu tantangan besar bagi masyarakat. Limbah ayam gak hanya mengganggu karena baunya aja tapi juga bisa mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia.
Kamu pernah mikir gak sih cara untuk ngatasin masalah ini?
Nah Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Fermaze UGM berhasil mencari solusinya dengan membuat inovasi mengubah limbah kotoran ayam jadi suplemen pakan bernutrisi.
Apa itu Inovasi Fermaze?
Fermaze merupakan suplemen pakan berbahan organik yang mengoptimalkan nutrisi dari limbah ayam. Ditambah Maggot Black Soldier Fly (BSF) berperan sebagai sumber protein yang mencegah defisiensi gizi pada ayam.
Tambahan tepung tulang juga menyediakan kalsium untuk kekuatan cangkang telur, dengan 94% cangkang ayam terdiri dari kalsium. Produk ini ngedukung ekosistem peternakan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dampak dan Tujuan Fermaze
Renata salah satu anggota tim menegaskan bahwa tim PKM-K Fermaze UGM mengembangkan inovasi ini karena pada pertengahan 2025 industri peternakan ayam petelur di Indonesia produksi nasionalnya telah mencapai 6,52 juta ton.
“Permintaan protein hewani yang tinggi membuat sektor ini semakin dilirik oleh peternak muda hingga investor agribisnis. Sayang di balik peluang besar tersebut, muncul tantangan serius soal limbah kotoran ayam yang menimbulkan pencemaran,” ujar Renata, seperti INDOZONE sadur dari laman resmi UGM, Rabu (3/8/2025).
Inovasi ini memberi solusi pada tantangan limbah industri peternakan ayam petelur yang terus berkembang pesat di Indonesia, dan mendukung peternakan yang lebih hemat biaya. Hal ini sekaligus menjaga lingkungan dan memperkuat daya saing peternak kecil.
Selain itu inovasi ini mengurangi pencemaran udara, air hingga hingga gangguan pernapasan kronis bagi orang yang terpapar dalam jangka panjang. Biasanya terdampak oleh gas ammonia dan hidro sulfida dari proses dekomposisi yang dihasilkan limbah kotoran ayam.
Tim PKM-K
Tim ini terdiri dari mahasiswa UGM dengan fakultas yang berbeda yakni Renata Satriatama Ranukumbolo (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2023), Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024).
Project ini didampingi dan dibimbing oleh Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM, dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM.
“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga wujud nyata dari ekosistem peternakan berkelanjutan. Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya baru yang bermanfaat, sehingga bisa menekan biaya produksi, menjaga lingkungan, sekaligus memperkuat daya saing peternak kecil,” ungkap Tama, Ketua tim Fermaze UGM.
Penulis : Aries Alvira Rihi
Editor : Ezha Herdanu