Ditangan mahasiswa UGM, limbah kotoran ayam yang menimbulkan pencemaran udara, juga air, mampu disulap menjadi suplemen pakan.
Upaya ini dilakukan Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Fermaze UGM.
Dalam inovasinya, tim PKM-K Fermaze UGM menghadirkan solusi inovatif berupa suplemen pakan ayam petelur berbahan organik bernama Fermaze.
Fermaze sendiri dikembangkan dengan memanfaatkan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang mampu mendegradasi limbah kotoran ayam.
Renata Satriatama Ranukumbolo, mahasiswa FMIPA 2023 menjelaskan melalui proses yang dilakukan tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi mampu juga mengoptimalkan nutrisi yang bisa kembali diserap ayam.
“Maggot BSF dalam hal ini berperan sebagai sumber protein berkualitas, sehingga mencegah defisiensi gizi pada ayam petelur”, terangnya dikutip dari laman resmi UGM, Kamis (4/9/2025)
Renata menambahkan Fermaze diformulasikan dengan tambahan tepung tulang sebagai sumber kalsium yang berfungsi sebagai mineral penting untuk pembentukan cangkang telur.
Dengan 94 persen cangkang telur yang terdiri dari kalsium menjadikan keberadaan nutrisi ini sangat krusial agar hasil telur tidak tipis, rapuh, atau cacat.
“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga wujud nyata dari ekosistem peternakan berkelanjutan.
Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya baru yang bermanfaat, sehingga bisa menekan biaya produksi, menjaga lingkungan, sekaligus memperkuat daya saing peternak kecil,” ujar Tama, Ketua Tim Fermaze UGM.
Tama menyebut, inovasi yang dilakukan karena industri peternakan ayam petelur di Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat.
Bahkan pada pertengahan 2025, produksi nasional mencapai 6,52 juta ton.
Selain Tama, Tim PKM-K Fermaze UGM terdiri dari Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024).
Penulis : Haris Ma’ani
Editor : Tegar Wahyudi